Contoh Semiotika dalam Keseharian
Semiotika
adalah ilmu tentang tanda. Secara terminologis, semiotika dapat
diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek,
peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda (Indiwan Seto, 2013: 7).
Sebenarnya
ada banyak objek di sekitar kita yang tanda-tandanya bisa dikaji dengan
semiotika, tidak terkecuali benda-benda yang biasa dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Sebab benda-benda di sekitar kita, telepas dari mau atau tidaknya
kita menyadari hal itu, memiliki tanda penting untuk diri kita sendiri. Dan
disini semiotika memberikan gambaran tentang membaca tanda, bagaimana tanda
dibaca, dan bagaimana tanda memiliki hubungan timbal balik dengan penggunanya.
Contoh
sederhana dalam keseharian saya ialah:
Tas Rajut
(Sumber: galeri
pribadi)
Tas
Rajut. Bagi saya tas ini bukan hanya sebuah karya biasa namun ada cerita
dibaliknya yang menjadikan tas kecil ini berarti. Tas rajut kecil berwarna
abu-abu dan biru tua yang terlihat biasa saja itu merupakan tas pertama yang
saya rajut sendiri. Dari sini kita bisa mengetahui tanda dari tas rajut itu
dibuat dengan ukuran yang cukup kecil karena saya sendiri baru belajar membuat
tas rajut. Sebab semua hal besar dimulai dari yang kecil, bukan begitu? Jadi saat
itu saya memulai dengan membuat tas berukuran kecil terlebih dahulu. Tapi bukan
hanya itu, ukuran tas yang sedemikian rupa dibuat berdasarkan fungsinya, yaitu
untuk membawa barang yang tidak banyak. Tas model selempang ini dirancang untuk
perjalanan singkat, misalnya nongkrong atau hang out dengan teman, atau
pergi jalan-jalan ke mal.
Jika
pemaparan diatas mengenai tanda dari tas rajut yang berukuran kecil, ada juga
tanda lain yang bisa kita lihat, ialah warnanya. Badan tas ini berwarna
abu-abu, sedangkan sisi kiri, kanan, bawah, hingga bagian talinya berwarna biru
tua. Sebenarnya tujuan awal dirancang seperti itu untuk memudahkan saya pada
saat menyelesaikannya. Namun alasan lain dipilihnya warna gelap itu adalah agar
tidak mudah terlihat kotor, lantaran bagian bawah tas yang biasanya menjadi
sandaran akan lebih mudah kotor dibandingkan sisi lain. Selain itu, warna abu
yang netral serta model yang sederhana cocok untuk dipadukan dengan berbagai
gaya busana.
Melalui
penjelasan yang ada, apabila tanda-tanda itu disusun berdasarkan segitiga makna
yang dikemukakan oleh C.S. Peirce yang terdiri dari tanda (sign), objek dan
interpretant, maka satu objek bisa mempunyai lebih dari satu tanda.
(Sumber:
dapidsaputra.wordpress.com/2013)
Sehingga
bila disusun berdasarkan segitiga makna terlihat seperti gambar dibawah ini:
Komentar
Posting Komentar